Ini cerita tanggal 6 Oktober 2011. Yap, hari Kamis. Kamis yang membawa petaka buat gue. Kenapa? Karena.... karena.... Ya! Baca aja ini cerita, semoga bisa dijadikan referensi.
Hari Kamis, tepat kira kira jam 1 murid SMA Negeri 2 Bogor dipulangkan karena akan diadakannya Ujian Tengah Semester (UTS) pada keesokan harinya. Jum'at, 7 Oktober 2011. Hari itu gue berniat langsung pulang sama Alif karena dia searah dan juga karena gue membawa setumpuk buku paket yang gue timbun di kolong meja. Ya, itu berat banget, mungkin melebihi berat badan gue. Akhirnya Alif meng-iya-kan permohonan gue. Akhirnya sampailah gue di rumah. Gue udah membayangkan bagaimana indahnya kasur gue saat gue tiduri, enaknya makanan gue saat gue makan. Semua ada dalam otak gue. Karena gak sabar, gue langsung buka tas dan nyari kunci rumah.
Karena agak terburu-buru gue tidak menemukan sesosok kunci rumah yang ada gantungan gajah pink itu. Gue coba tarik nafas dan cari lagi. Oke gue ga nemu lagi. Setengah jam kemudian, gue pasrah. Gue ga bawa kunci. Kuncinya ada di dalam rumah sementara gue di teras ga bisa masuk..
Gue sms Alif, "Lip, masa gue ga bawa kunci ha ha ha."
Dan Alif pun membalas.... "Goooood!!! Ban gua jg bocor nih taeee!"
Gue merasa sial, tapi setelah gue tau Alif juga sial, gue jadi biasa aja.
Finally gue memustuskan untuk pergi. Gue sms Desy buat nemenin gue makan. Dan dia meng-iya-kan ajakan gue. Oke gue beserta Desy menuju Bogor Permai..
Sesampai di bogor permai, gue beli sate sama lontong Rp 15.000. Lalu ada tkg es sekoteng, gue kepengen dan akhirnya beli. Desi pun merengek untuk dibelikan, oke gue sekali2 beliin. Dan kita mau ke rumah Denissa yg kebetulan rumahnya di dekat situ. Setelah konfirmasi ke Denissa, taunya denisa jg mau dibeliin....
Gue udh dzikir dan sempet solat istikharah dulu dan oke gue beliin juga dia. Setelah selesai, gue merasa tdk sabar utk sampe rumah Denissa karena gue mau makan.
Dan saat di perjalan... *Disini bagian menegangkannya*
Saat gue jalan menuju suatu perumahan di bogor permai...
Tiba tiba ada sepucuk orang gila, dan dia perempuan
Dia
berjalan dengan lemah gemulai dan wajahnya yang tidak berekspresi
sambil memegang banyak pelastik sampah, untungnya dia masih pake baju
Setelah itu..
Awalnya gue curiga karena dari jauh dia udah ngeliatin pelastik makanan gue.
Gue takut dia ambil dan gue jalan cepet2
Pas berpapasan dengan dia.. (ini klimaksnya)
Gue....
D-I-C-U-D-A-H-I-N!!!!
Dan itu mengenai cardigan gue tercinta
Gue berteriak "aaaahh!!!"
"Anjrit dasar lo gila!!! Ahhhh gimana ini iyuh jijikkkkkk"
Gue mau marah.... "PERCUMA". Karena
mau seberapa marahnya gue, dia kan orang gila, dia ngerti apa soal gue?
Soal hidup gue? Soal makanan yg gue beli? DIA GA AKAN NGERTI.
Gue beristigfar sejenak. Menundukan kepala lalu mengheningkan cipta. Sayangnya dia berlari bagaikan baru ketemu sama Justin Bieber (efek nonton Never Say Never).
Gue mau ngejar, susah. Gue ada kepikiran buat minjem Firebolt-nya Harry Potter. Tapi masalahnya gue ga punya nomernya. Gue bingung. Gue diem. Gue mencoba buat menerima kenyataan pahit ini..
Dan akhirnya, gue melepas cardigan gue...
Wasalam :*
@justinbieber's girlfriend
No comments:
Post a Comment