Ulangan itu bagaikan kehidupan, kita yang memilih dan itulah resikonya.
Semua orang pasti pengen sukses di kehidupannya, sama kaya ulangan, namun terkadang di ulangan itu ada satu soal yang kita ga bisa jawab walaupun kita sudah belajar, dan biasanya kita mencari jalan keluar dengan cara "nyontek".
Sama kaya kehidupan disaat kita mendapat masalah, pasti kita bakalan cari jalan keluarnya !
Contohnya seseorang yang akan melakukan perjalanan ke pedalaman pasti bakal menservis motornya sebelum perjalanan.
Tiba-tiba ketika di pedalaman motornya mengalami kerusakan, dan dia sedang berada di perkampungan yang jaraknya puluhan kilometer dari kota.
Di desa tersebut pasti terdapat bengkel kecil, dan di situlah dia memperbaiki motornya, ternyata kerusakan tersebut tidak bisa diperbaiki di sana karena kurangnya peralatan dan suku cadang namun bisa "DIAKALIN".
entu saja pengemudi tersebut mau motornya dapat berjalan sampai ke kota walaupun hanya sementara dan akan di perbaiki di kota.
Sama seperti ulangan, kita yang akan ulangan tentunya sudah membekali diri dengan belajar, dan terkadang walaupun belajar masih sering saja kita tidak bisa mengerjakan soal tersebut dengan baik.
Sama halnya dengan cerita yang di atas, kenaikan kelas yang kita tuju adalah suatu tujuan yang harus melewati pedesaan dengan jalanan yang sulit dan ada rintangan, walaupun kita sudah belajar atau kita sudah menyervis motor tiba-tiba ada masalah yg menghambat tujuan kita, sedangkan ujian di ibaratkan sebagai sebuah desa karena dalam ulagan kita tidak dapat melakukan banyak hal sama seperti di desa.
Jika motor kita tidak dapat diperbaiki secara sempurna dan hanya bisa diakalin untuk sementara saja hal ini sama seperti ulangan yg soal nya ga bisa kita jawab walaupun sudah di coba, apakah kita akan diem aja ngeliatin soal itu kosong ? tentunya kita akan mencari jalan keluar yaitu nyontek.
Nyontek sama aja kaya di akalin, nyontek itu cuma bisa digunain sementara supaya kita bisa sampai di kelas dua.
Kalo motor yang di akalin itu udah sampe di kota, pastinya motor itu akan diperbaiki secepatnya, sama aja kaya kita yang lulus hasil nyontek tentu pelajaran yang kita contekin itu kita masih belum ngerti, dan bakal dipelajari lagi setelah sampe di kelas dua agar suatu saat kita ketemu soal itu ga perlu nyontek lagi. Sama kaya motor yg suku cadangnya udah di ganti pasti bakal bisa di pake untuk waktu yang lama.
Jadi kenapa kita masih ga boleh nyontek ?
Apa bedanya sama orang yang kena masalah ? Pasti bakal cari jalan keluarnya lah !
Kesimpulannya nyontek itu sama aja kaya kita menyelesaikan masalah namun dalam skala yg lebih kecil.
Kalo emang kita ga boleh nyontek, kasih proses yang lebih gampang lah daripada ulangan yg mentingin hasinya.
Orang bijak bilang kalo proses lebih penting daripada hasil !
Tapi kenapa yang dinilai itu hasil ?
kenapa ga prosesnya ?
Kalo yg dinilai hasil pasti orang ngejalaninnya lebih membutuhkan hasil daripada proses karena proses tidak bernilai apa-apa, makanya itu alasan kenapa kita nyontek !
Repost from
Geta Aries Maulana
No comments:
Post a Comment